Monday, October 20, 2008

Sepi gak berarti sunyi

Jumat kemarin balik kantor sengaja pulang agak lebih malem dari biasanya, lagi seneng liat jalanan macet dari lantai 17 (maaf.. maaf bukan mau tertawa diatas penderitaan orang se-Jakarta) its just really amazing!

Jam menunjukkan pukul 7.30 (aduh formil amat) dan karena udah pusing sama kerjaan, gw tanpa babibu langsung ngaciiir (keluar teburu-buru) turun dan pulang. Pas dijalan pulang (jalan means jalan kaki), gw terkagum sama sepasang tuna rungu yang keliatan banget lagi jatuh cinta. Mereka jalan dan ngobrol sambil tertawa riuh (kalau mereka bisa mendengar dan berbicara normal pasti kejadiannya akan begitu -- tuna rungu biasanya juga gak bisa ngomong bukan karena memang bisu tapi mereka gak pernah tau cara ngomong -- harus lebih banyak lagi bersyukur moo!). Mereka tertawa dalam hening, berbagi canda penuh cinta tanpa suara. Yang membuat orang tahu kalau mereka lagi jatuh cinta ya hanya cara mereka saling pandang dan senyum dengan raut muka yang keliatan bahagia banget. Pasangan ini bener-bener bikin gw kagum, mereka memang terbatas secara fisik tapi cinta gak pernah membatasi hati. Ini bukan pertama kali gw ngeliat mereka pacaran, sebelumnya malah lebih mesra. Duduk diteras yang agak remang-remang (entah teras siapa), si cowok merangkul si cewek yang lagi ngambek. Hihi lucu banget deh. Kalau mereka yang 'terbatas' itu bisa saling berbagi dalam kesunyian kenapa kita justru menutup diri karena sebuah masa lalu? Kalau cinta begitu mudahnya terikat dalam kehampaan suara kenapa karena sakit yang begitu kecil kita jadi takut bercinta?

Mari bercinta! :)

No comments: