Thursday, January 28, 2010

Kepantasan yang sudah ketuhanan

Taukah kamu?
Aku tidaklah seceria seperti yang selama ini kau kenal.
Aku si pemurung pesimis yang sangat egois, badanku bahkan oleng ketika bersisian dengan jutaan orang. Entah bagaimana kalau nanti pergi haji, mungkin aku harus digendong saat tawaf, atau aku haji lewat internet saja? Janganlah terlalu resah, toh mungkin aku takkan kesana, belum pantas aku bertobat sejauh itu.

Taukah kamu?
Aku bukanlah si sabar bijaksana seperti yang selama ini kau dengar.
Aku hanya enggan berkomentar panjang pada perdebatan sengit yang isinya pepesan kosong. Dan kata-kata bijak itu...ah! tentu saja ku petik dari bait yang tak sengaja ku baca saat mengunjungi toko buku, gratis ini.

Taukah kamu?
Aku bukanlah si pintar nan cerdas yang selalu membuat orang berdecak kagum dalam berbagai prestasi akademik.
ssstt!! Ini rahasia...waktu ujian aku hanya membayar dan menyadur isi buku, tentu aku menghafal, tidak banyak, hanya halaman-halaman penting sebagai penanda agar mudah saat menyalin...sisanya? ya aku tebak saja, si dewi fortuna memang sering tertipu oleh wajah memelasku.

Taukah kamu?
Aku bukanlah hamba Tuhan yang kesahihannya tak diragukan banyak orang.
Aku pun masih bertanya-tanya apa agamaku, mengapa aku meyakininya, benarkah aku dalam tuntunan ibadah, atau tentang mengapa ada pahala dan dosa, apa upah dari Tuhan? Atau pembeda diantara ciptaanNya? Lantas bagaimana dengan surga, neraka?
Pertanyaanku sulit?Cukup menambah kerutan dikening dan membuatmu semakin terlihat tua kawan?

Aku tidak sama seperti gambar yang mengendap dalam pikiran setiap orang, janganlah percaya mereka, hiduplah dekat denganku maka kau akan tau jawaban dari semua tanyamu..


Manusia mengungguli dirinya sendiri atas yang lain dengan mengukur kepantasan dan keabsahan yang pola nya sudah terlalu sangat ketuhanan...


Maka maafkan lah aku dengan ketidaktahuan dan keterbatasanku atas cap yang terlanjur tertancap padamu, sungguh tidak sepantasnya ada yang tersakiti atas apa yang dimiliki dan tidak, karena tidak pernah ada yang benar-benar menjadi pemilik

Friday, January 15, 2010

sedikit bekal, semoga cukup...

Hari-hari ini saya banyak merenung, jika nanti titipan waktu dan napas ini telah habis, apa yang bisa terwariskan.
Saya masih ingat betul waktu kecil dulu, bapak 'menularkan' hal yang hingga kini membuat saya ketagihan, membaca dan menulis.
Baru beberapa tahun belakangan saya tahu caranya menularkan. Bapak begitu saja meletakkan buku, koran, bahkan selebaran diatas meja depan. Ia selalu terlihat sibuk membaca atau menulis saat senggangnya. Dan sadar atau tidak sekarang saya tidak bisa lepas dari buku, dan mejik--begitu saya bilang, karena saya bekerja sebagai penulis :-D
Saya berusaha memberikan 'bekal' yang sama untuk adik. Mulai dari ilmu desain, menulis sampai kegemaran membaca. Tapi sayang, dia tidak tertarik. Susah sekali, saya hampir putus asa. Tapi kemarin, saya tahu telah berhasil, fotografi.
Ya, setahun ini saya mencekokinya dengan kegilaan pada fotografi, ah senang sekali..!


Semoga bekal ini cukup untuk masa depannya..


Thanks for standing with me dad when this rain falling down..for hold me and believe I can pass this 'we've been done this before..i know you can'
Love you dad!!
But I love you more, mom :-*

Monday, January 11, 2010

Heyhowa!

Hey dude!
We're in 2010...a lot of wishes to reach out rite?
What exactly the plans?
The resolution..
mine are..get back and find new hell (red. Agency) but before I must find the passion, yeah things happen, bad one even worst.
But this new year, so there's new hopes..i'll get back what's suppose to be mine.

Kerja keras.kerja keras.dan lebih keras

Cheers B-)